Welcome to Basecom Analysis, Please Leave Your Comment Alamat. Jl. Sunan Ampel Kedung malang Purwokerto CP. 081226944797

Jumat, 30 Desember 2011

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN HB IBU HAMIL MENGGUNAKAN HB SAHLI DAN EASHY TOUCH GHB DI BPS SULIS DESA GRINTING KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES TAHUN 2011


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita dalam masa kehamilan atau masa 12 hari setelah persalinannya. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sedikitnya 600.000 wanita meninggal setiap tahunnya sebagai akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan melahirkan. Sedangkan di Indonesia sekitar 18.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan melahirkan (Pusdiknakes, 2003). Pada tahun 2009, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran (SDKI, 2009).

 
Berdasarkan Survey Kesehatan Daerah tahun 2006, AKI di provinsi Jawa Tengah sebesar 101/100000 kelahiran hidup. Kematian maternal diantaranya 28,5% disebabkan karena perdarahan, 22% eklamsia dan 10% infeksi (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2008). Pada tahun 2009, di Kabupaten Brebes Angka Kematian Ibu (AKI) dari 168,07/100.000 kelahiran hidup (Statistik dan Analisa Gender Kabupaten Brebes Tahun 2010). Hasil pemeriksaan petugas Dinas Kesehatan di enam kecamatan wilayah Kabupaten Brebes menunjukkan, 79% ibu hamil terkena penyakit anemia. Sampel pemeriksaan ibu hamil dilakukan terhadap 62 orang di Kecamatan Bumiayu, Jatibarang, Brebes, Wanasari, Songgom, dan Bulakamba (Handoyo, 2003).
Menurut WHO 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Negara Berkembang relatif tinggi seperti di  Indonesia yaitu 74% dan di India mencapai 88%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terdapat ibu hamil merupakan predisposisi anemia difisiensi di Indonesia (Saifuddin, 2006). Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi (Manuaba, 2008).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar HB dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari nilai normal. Dikatakan sebagai anemia adalah bila Hb wanita (tidak hamil) 12 gr%, sedang wanita hamil 11 gr% (Wiknjosastro, 2002). Pada kehamilan relatif menimbulkan anemia pada hemodilusi (pengenceran) dengan meningkatkan volume 30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18% sampai 30%, dan hemoglobin sekitar19%. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11gr% maka akan terjadi hemodilusi yang mengakibatkan anemia fisiologis, dan Hb ibu sksn menjadi 9,5 sampai 10 gr% (Misbahul, 2010).
 Hemoglobin adalah sebuah proteida yang berfungsi mengangkut oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Angka  kejadian anemia selama kehamilan maupun selama persalinan dan masa nifas dapat dikurangi dengan pendeteksian anemia secara dini  dengan melakukan pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil yang dilakukan selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa metode pemeriksaan, yaitu dengan menggunakan metode kolorimetri seperti cara Hb Sahli dan Talquizt, sedangkan dengan metode spektrofotometri dapat dilakukan dengan cara Drabkin’s (sianmethaemoglobin) dan metode digital salah satunya menggunakan Eashy Touch GHb (sunarto, 2000)
HB Sahli atau Haemoglobinometer merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual berdasarkan satuan warna (colorimetric). Metode yang digunakan adalah membandingkan warna sampel darah dengan warna merah standar. Warna sampel darah didapatkan pada pemisahan globin dari hemoglobin dengan penambahan HCL (asam klorida) untuk menghasilkan asam hematin yang warnanya diukur oleh colorimetriy. Eashy Touch GHb merupakan alat kesehatan digital produk terbaru dari Nesco multicheck yang berfungsi untuk mengukur hemoglobin yang penggunaanya praktis dengan hasil lebih cepat, akurat, tidak sakit, kapan saja dan dimana saja (Suryomedika, 2010).
Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes sebagian besar penduduknya berpendidikan dan sosial ekonomi yang rendah, hal ini disebabkan ibu hanya berpendidikan sampai dengan Sekolah Dasar (SD) saja, bahkan ada yang memilih untuk tidak bersekolah (Pusdiknakes, 2003). Rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayangn kesehatan. Pendidikan ibu berpengaruh terhadap kejadian anemia (Misbahul, 2010). Disamping itu faktor adat istiadat yang menyatakan bahwa mengkonsumsi zat besi dapat menyebabkan bayinya lahir terlalu besar dan akan melahirkan tidak normal, hal ini mempengarui ibu hamil terkena anemia.
Dari hasil prasurvey dilapangan tangal 30 oktober 2010 di BPS Sulis Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes mengenai perbandingan hasil pemeriksaan Hb ibu hamil dengan menggunakan alat ukur Hb Sahli dengan Eashy Touch GHb. Dari 5 orang sampel ibu hamil diperoleh data sebagai berikut, yaitu ibu hamil pertama hasil Hb sahli adalah 10,3 gr% dan menggunakan Eashy Touch GHb 10,7 gr%, ibu hamil kedua Hb sahli 12 gr% dan Eashy Touch GHb 12,4 gr%, ibu hamil ketiga hasil Hb sahli 12,9 gr% dan Eashy Touch GHb 12,7 gr%, ibu hamil keempat hasil Hb Sahli 13,1 gr% dan Eashy Touch GHb 13,4 gr%, dan terakhir ibu hamil kelima hasil Hb sahli adalah 14 gr% dan Eashy Touch GHb 14,4 gr%.
Hb Sahli adalah instrumen laboratorium untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna (colorimetric). Keuntungan dari alat ini adalah harga yang ekonomis serta terjangkau untuk semua kalangan, serta masih banyak digunakan oleh sebagian Bidan, Puskesmas dan Rumah Sakit.
Eashy Touch GHb adalah sebuah alat kesehatan untuk memprediksi hemoglobin dalam darah.  Alat ini model dan bentuknya ramping, kecil, praktis dan mudah dibawa keman-mana. Satu alat bisa untuk memprediksi 3 jenis pengukuran (multicheck), yaitu Gula darah, Kolesterol, dan Hemoglobin. Cara pengoperasian alat ini sangat mudah, tanpa bantuan seseorang yang profesionalpun kita bisa mempraktekannya sendiri dengan hasil cepat dan akurat. (Suryomedika, 2010)
Dari data diatas maka penulis tertarik untuk mengambil kasus tersebut sebagai Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Perbandingan Hasil Pemeriksan Kadar  Hb Ibu Hamil Menggunakan Hb Sahli dan Eashy Touch Ghb di BPS Sulis Desa Grinting Kecamatan Kabupaten Brebes Tahun 2011”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar